6 Cara Interview Kerja yang Baik

Untuk dunia pendidikan atau dunia kerja, umumnya kita tidak akan meninggalkan tahap wawancara (interview). Wawancara jenis ini bisa dilakukan oleh seseorang yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi atau seseorang yang berniat melamar pekerjaan di sebuah perusahaan. Pada dasarnya, tes wawancara atau wawancara kerja merupakan tes yang penting untuk menentukan apakah seseorang diterima untuk suatu pekerjaan setelah melewati tes atau fase psikometri. Hal ini dikarenakan HRD (Human Resource Development) akan mengetahui bagaimana sikap, perilaku dan kemampuan kita dapat dengan cepat beradaptasi dengan suasana dan proses kerja yang ada di perusahaan.

 

Melalui fase interview atau wawancara ini, seringkali perusahaan mengetahui seberapa cepat pelamar mampu mengambil keputusan saat menghadapi masalah yang selalu ada di dunia kerja. Karena maju mundurnya suatu perusahaan tergantung dari kinerja karyawannya, maka perusahaan sangat bergantung pada proses wawancara, sehingga tidak ingin salah dalam memilih siapa yang akan menjadi karyawannya. Saat wawancara, kebanyakan orang akan merasa gugup, terutama mereka yang baru pertama kali melamar pekerjaan. Nah dari sini, cukup banyak orang yang gagal di tahap itu.

 

Untuk itu pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana menghadapi ujian wawancara agar kita bisa lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian tersebut. Manusia hanya bisa melakukan apa yang mereka bisa, dan untuk hasilnya kita serahkan segalanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebelum melanjutkan ke tahap wawancara, sebaiknya pelamar mendapatkan informasi yang mendalam tentang perusahaan yang Anda lamar. Misalnya, jenis perusahaan apa dan kegiatan apa yang Anda lamar. Sebagai pencari kerja, Anda bisa mengukur kemampuan kita saat diterima oleh perusahaan dari sini. Berikut adalah beberapa cara untuk membantu Anda berhasil menavigasi tes wawancara di dunia kerja.

 

Bagi kamu yang ingin mendirikan PT kamu bisa langsung kunjungi Jasa Pembuatan PT dan Biaya Pembuatan PT

 

1. Perhatikan penampilan

 

Jika Anda ingin berhasil dalam sebuah wawancara, Anda harus memperhatikan penampilan Anda terlebih dahulu. Saat akan wawancara, penampilan memang sangat penting, karena hal pertama yang dilihat pewawancara adalah penampilan. Pakaian formal disarankan untuk wawancara, seperti kemeja, berwarna cerah tapi tidak mencolok. Anda sebaiknya tidak memakai celana yang terbuat dari jeans. Usahakan berpenampilan rapi dan rapi dalam hal pakaian dan barang-barang untuk menunjang proses penilaian yang akan berlangsung.

 

2. Tiba lebih awal

 

Usahakan datang sedini mungkin dan jangan membuat pewawancara menunggu karena hal ini akan menurunkan skor kedisiplinan Anda. Dengan datang lebih awal, Anda bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin dan mengendalikan emosi, mengelola stres yang tidak perlu dan memfokuskan pikiran agar tetap fokus sehingga proses wawancara yang akan Anda lakukan berjalan dengan lancar.

 

3. Bersikap sopan tapi tegas

 

Setelah dipanggil masuk ke ruang wawancara sebaiknya ketuk pintu dulu baru menyapa, setelah dipersilakan masuk langsung pegang tangan pewawancara dengan erat. Jabat tangan yang kuat ini akan membantu menunjukkan antusiasme pelamar terhadap pembukaan pekerjaan dan proses wawancara yang sedang berlangsung. Dan jangan lupa untuk memberikan senyuman dan wajah ramah kepada pewawancara sehingga menjadi nilai plus. Jangan membawa pertanyaan asing saat wawancara, karena akan berdampak buruk bagi diri Anda sendiri.

 

4. Jawab setiap pertanyaan dengan singkat

 

Selama wawancara, cobalah untuk mempertahankan kontak mata dengan pewawancara. Jangan linglung, apalagi melamun. Kontak mata dengan sendirinya dapat memberikan kesan bahwa Anda adalah seseorang yang serius untuk mendapatkan pekerjaan di posisi yang Anda inginkan. Saat ditanya, berikan jawaban yang singkat dan jelas, karena jika Anda memberikan jawaban yang panjang dan tidak menjawab pertanyaan yang diberikan, hanya membuang-buang waktu dan dapat menurunkan peringkat Anda di mata Evaluasi pewawancara. Respons yang panjang juga bisa memberi kesan bahwa Anda tidak paham dan paham dengan pertanyaan yang diajukan. Jawaban panjang juga bisa membuka pertanyaan baru dan membingungkan pewawancara.

 

5. Ciptakan suasana yang nyaman

 

Ciptakan suasana yang nyaman dengan pewawancara dan ajukan pertanyaan yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Misalnya, Anda ingin mengetahui lebih detail tentang perusahaan tersebut, termasuk aktivitas yang dilakukan atau alur kerja yang harus diikuti. Dengan pertanyaan-pertanyaan ini, Anda akan lebih dekat dengan HRD (Pewawancara).

 

Kandidat juga harus bisa menahan emosi selama proses wawancara. Terutama ketika pewawancara bertanya mengapa Anda memutuskan untuk keluar dari perusahaan Anda sebelumnya. Jangan sampai Anda mengomunikasikan hal-hal buruk kepada pewawancara atau masalah Anda dengan perusahaan sebelumnya. Anda bisa menjawab “Saya loncat dari perusahaan saya sebelumnya karena kesempatan untuk mengembangkan skill di perusahaan ini sangat besar”. Dengan cara ini, tidak ada pihak yang kita bicarakan dengan buruk, dan pewawancara dapat memahami dan menerimanya.

 

6. Tunjukkan antusiasme terhadap pekerjaan Anda

 

Yakinkan perusahaan bahwa Anda ingin berkontribusi lebih untuk pertumbuhan perusahaan dan mau bekerja keras untuk mewujudkannya. Pada tahap ini, Anda juga harus pandai menjual keahlian Anda kepada perusahaan, agar pewawancara bisa percaya dengan kemampuan Anda.