Pelatih Persipura, Jacksen Tiago, gak terasa risau sewaktu klubnya kelak mesti main di dalam lapangan rumput sintetis di Singapura waktu menjalani tahap kualifikasi Kelompok H, Piala AFC, akhir Juni akan datang.
Persipura Jayapura bakal menjalani pertandingan tahap Kelompok H Piala AFC di Singapura, seusai Liga Sepakbola Asia (AFC) memutus pertandingan golongan ke-2 antar-club benua Asia itu memanfaatkan struktur bubble (gelembung) dengan pola sentralisasi sebab memperhitungkan kondisi epidemi Covid-19.

Persipura ada dalam Kelompok H bersama tuan-rumah Lion City Sailors (Singapura), Kedah Darul Aman (Malaysia), serta Saigon FC (Vietnam). Besar kemungkinan, Stadion Jalan Besar sebagai tempat Lion City Sailors bakalan jadi tuan-rumah. Stadion itu memanfaatkan lapangan hijau sintetis.
Walaupun anak asuhannya mesti berlaga di dalam lapangan sintetis, juru kiat klub kebanggaan penduduk Papua itu, Jacksen Tiago, gak terasa risau serta mengakui sudah mendapat hasil yang positif sewaktu main di stadion itu.
“Dengan situasi epidemi seperti berikut minimalnya kita dapat latihan di dalam lapangan futsal sama hal yang udah kita melakukannya. Namun tidak bisa kita latihan tanpa henti di dalam tempat futsal yang bentuknya tak sesuai. Mengapa tak latihan di dalam lapangan yang lebih sesuai kenyataan? Persipura dahulu pernah sukses main di dalam lapangan yang serupa tanpa ada penyiapan yang panjang di dalam lapangan itu maka sejumlah hal begitu yang dapat kita utamakan serta optimalkan,” kata Jacksen, barusaja ini.
Pelatih dari Brasil itu malas memikir bab stadion dengan rumput sintetis. Sebab waktu ini, fokus Jacksen pada skuad-nya ialah membaca peta kapabilitas musuh. Jacksen mengakui udah menyediakan beberapa formulasi buat mendapat hasil yang positif di Singapura.
“Untuk sesaat ini sebab kita tak miliki layanan, kita cuman focus penyiapan buat hadapi ke-3 musuh. Kita tak memikir bab main di dalam lapangan sintetis,” tandas Jacksen.
Jacksen Tiago mengakui udah menyimpan kapabilitas tiga saingannya.
Jacksen Tiago bukanlah orang anyar di persepakbolaan Asia Tenggara. Disamping pernah menjalani karier di Singapura, Jacksen pernah juga latih club Malaysia.
Dengan bekal rekannya, juru kiat berkenegaraan Brasil itu juga mengakui udah mendapat lukisan terkait peta kapabilitas tiga musuh Persipura di Kelompok H, ialah Kedah Darul Aman (Malaysia), Lion City Sailors (Singapura), serta Saigon FC (Vietnam).
Pelatih yang sukses persembahkan tiga titel juara Liga Indonesia buat klub kebanggaan penduduk Papua itu menjelaskan apabila dirinya sendiri sedikit-sedikit udah menyimpan peta kapabilitas musuh.
Jacksen menyampaikan klubnya mendapat lukisan kapabilitas musuh dari 3 sumber yang beda.
“Ketepatan yang kasih saya data bab Saigon FC yaitu eks pelatih Arema, Carlos. Kita kerap kumpul di Surabaya. Beliau kasih data yang paling komplet pada saya. Terkait Kedah FA, saya bisa data dari pendamping pelatih saya di Penang FA. Ia menolong saya. Selalu data bab Lion City Sailors, saya miliki kawan Brasil di Singapura yang dapat berikan data itu pada saya terkait klub mereka,” kata Jacksen.
Walaupun gak pengin menjelaskan secara detail apa kekurangan serta kelebihan klub musuh yang udah dia kantongi, Jacksen mengatakan itu dapat menjadi perbekalan positif buat klubnya buat berikan effect kejut pada klub musuh.
“Yang pasti data itu buat konsumsi kita secara intern. Namun dari 3 musuh itu kita miliki sumber yang bisa menolong kita dengan data buat kita membikin rencana yang cukup bagus buat hadapi mereka kelak,” jelasnya.
Walaupun bukan suatu tugas ringan, akan tetapi punggawa Persipura, Yustinus Pae, yang dekat dipanggil Tipa, menjelaskan dia serta beberapa rekannya bakal bertarung semaksimal barangkali buat berikan prestasi buat klubnya di tempat Piala AFC.
“Mudah-mudahan tahun ini kita dapat peroleh juara di Piala AFC sebab buat liga kita kan telah dapat berapakah kali. Bila Piala AFC kita dapat juara, saya pikirkan itu sudah prima sebab kita dapat bercakap pada tingkat Asia,” kata Tipa. (*)