Mengenal Kayu, Bagian, Jenis, Sifat dan Manfaat

Penggunaan kayu tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Beberapa manfaat kayu yang sering kita jumpai adalah sebagai bahan konstruksi rumah dan bangunan, peralatan rumah tangga, karya seni, kertas dan lain sebagainya.

Pemilihan kayu batam yang digunakan untuk berbagai keperluan tersebut tentu berdasarkan berbagai pertimbangan, seperti kekuatan dan keawetan kayu, harga kayu, tekstur serat, dan sifat-sifat dari kayu lainnya. Karena kayu yang dihasilkan oleh setiap pohon memiliki karakteristik berbeda-beda.

Mengenal Kayu
Kayu adalah bagian batang / cabang / ranting tumbuhan yang mengeras akibat proses lignifikasi atau pengayuan secara alami. Kayu terbentuk akibat akumulasi selulosa dan lignin pada bagian dinding sel berbagai jaringan pada batang pohon.

Tumbuhan berkayu mulai muncul sekitar 400 juta tahun lalu dan telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Melalui kayu, kita juga dapat mengetahui kondisi iklim dan cuaca pada masa lalu dengan cara mempelajari cincin pertumbuhan dari sebuah kayu. Bagian Kayu
Kayu merupakan hasil hutan berupa bagian batang pohon. Bagian-bagian kayu dapat diketahui dengan cara melakukan pemotongan melintang batang pohon, antara lain empulur yang bersifat lunak, kemudian cincin pertumbuhan, kayu teras, kayu gubal dan pada bagian luar adalah pepagan atau kulit kayu. Pixabay
Pada bagian percabangan akan terdapat pola khusus yang biasa disebut “mata kayu”. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagian-bagian kayu:

1. Empulur
Empulur adalah bagian terdalam dari batang kayu. Bagian ini berupa jaringan lunak yang agak kering, dan terkadang berongga kecil. Empulur tersusun dai sel-sel parenkima dan merupakan pusat dari batang tumbuhan berkayu.

Sel-sel jaringan empulur aktif yang dinamakan perimedular kebanyakan terdapat di bagian terluar dengan bentuk yang berbeda-beda. Pada pohon (tumbuhan berkayu) dapat pula ditemukan sisa-sisa empulur yang disebut jari-jari empulur dan nampak sebagai noktah pada penampang tangensial batang yang menembus kayu.

Jaringan empulur muda biasanya berwarna putih atau coklat pucat dan berubah menjadi gelap ketika tumbuhan telah dewasa.

2. Cincin Pertumbuhan
Cincin pertumbuhan adalah pola-pola konsentrik yang berbentuk lingkaran melintang kayu. Cincin pada batang pohon terbentuk karena adanya perbedaan musim yang dialami pohon ketika tumbuh. Pohon akan tumbuh dengan cepat dan lambat pada periode tertentu, sehingga berpengaruh terhadap diameter pohon.

Pada bagian tengah cincin pertumbuhan kayu adalah tahap awal pohon yang masih mengalami pertumbuhan yang cukup cepat, sehingga pada bagian tengah kayu tersebut memiliki massa jenis atau kekerasan yang rendah dibanding cincin kayu terluar.

3. Kayu Teras
Kayu teras adalah kayu batam yang terbentuk lebih awal, telah mati dan tidak mengalami perkembangan. Heartwood atau kayu teras tidak memiliki jaringan.

Meski dianggap kau mati, kayu teras masih memberikan respon terhadap organisme yang menyerang kayu. Bagian kayu ini dianggap bukan merupakan komponen utama kayu, sebab jika kayu teras telah membusuk seringkali pohon tetap dapat tumbuh.

4. Sapwood / Alburnum
Sapwood atau alburnum merupakan nama lain dari kayu gubal. Kayu gubal terletak pada bagian tepi luar pohon dan masih tumbuh / hidup. Pada mulanya semua kayu adalah kayu gubal yang mati dan membentuk kayu teras.

Pada bagian kayu ini terdapat pembuluh yang menyimpan air dan mengankut air dari akar ke daun. Pada pohon yang memiliki banyak daun, maka volume kayu besar semakin besar. Bagian kayu ini lebih tebal pada bagian atas pohon namun volumenya tetap sama dengan bagian bawah.

5. Mata Kayu
Mata kayu atau knot merupakan bagian kayu yang menjadi awal percabangan atau kuncup yang dorman. Terdapatnya mata kayu pada sebuah pohon memengaruhi kualitas kayu, baik positif maupun negatif.

Kayu yang memiliki mata kayu, tidak cocok untuk konstruksi karena kekuatan kayu akan menuurun. Namun dari sudut pandang seni, mata kayu dapat meningkatkan nilai seni. Kayu Lunak dan Kayu Keras
Setiap spesies pohon yang menghasilkan kayu memiliki sifat-sifat tersendiri. Kerapatan atau densitas kayu adalah hal yang menentukan kekuatan atau kekerasan sebuah kayu.

Misalnya, kayu mahoni dan jati yang memiliki kerapatan sedang hingga tinggi, sehingga tepat untuk digunakan sebagai bahan furniture dan konstruksi bangunan.

Namun berbeda dengan kayu dadap dan kapuk atau randu yang memiliki kerapatan rendah, sehingga hanya cocok untuk keperluan ringan seperti begisting yang tidak memerlukan kekuatan tinggi dan keawetan yang tahan lama. carbonbrief.org
Akan tetapi pengertian kayu keras (hardwood) dan kayu lunak (softwood) lebih dikaitkan kepada kelompok jenus tanaman yang menghasilkan kayu batam. Kayu Keras, dihasilkan oleh jenis-jenis pohon yang memiliki daun lebar atau dikotil Kayu Keras, dihasilkan dari jenis-jenis pohon yang memiliki daun jarum atau konifer
Jika berdasarkan teori tersebut, maka pada kenyataanya terkadang ditemukan jenis-jenis kayu keras dari pohon tertentu yang memiliki kerapatan rendah akan lebih lunak dibandingkan jenis-jenis kayu lunak yang memiliki kerapatan tinggi. Sifat Fisik Kayu
Masing-masing kayu mempunyai sifat fisik yang berbeda-beda. Sifat-sifat ini pada akhirnya akan menentukan kualitas, fungsi dan nilai jual kayu tersebut.

Misalnya, kayu yang masuk kategori lunak akan lebih cocok digunakan untuk bahan kertas karena mudah untuk diolah atau dihancurkan. Sedangkan, kayu yang bersifat keras cocok digunakan untuk tiang bangunan. Selain itu, terdapatnya mata kayu, warna dan serat kayu juga berpengaruh terhadap nilai jual atau nilai seni kayu.

sumber: https://batamkayu.com/tips-memilih-toko-kayu-di-batam/