Nih Dia Minyak Bumi dan Dampaknya Pada Lingkungan

Produk minyak bumi (petroleum) menopang kita melaksanakan banyak hal. Kita menggunakannya untuk bahan bakar pesawat terbang, mobil, dan truk, untuk memasak di rumah, dan untuk menyebabkan product layaknya obat-obatan dan plastik. Meskipun product minyak bumi menyebabkan hidup jadi lebih ringan – menemukan, memproduksi, memindahkan, dan pakai mereka dapat membahayakan lingkungan melalui polusi hawa dan air.

 

Emisi dan Produk Sampingan Apakah yang Dihasilkan dari Pembakaran Produk Minyak Bumi?

Produk minyak bumi mengeluarkan emisi berikut disaat mereka dibakar sebagai bahan bakar dengan Flow Meter:

 

Karbon dioksida (CO2)

Karbon monoksida (CO)

Sulfur dioksida (SO2)

Nitrogen oksida (NOx) dan Volatile Organic Compounds (VOC)

Materi partikulat

Timbal dan bermacam racun di hawa layaknya benzena, formaldehida, asetaldehida, dan 1,3-butadiena dapat dilepas pas sebagian type minyak dibakar.

Hampir seluruh product samping mempunyai efek negatif terhadap lingkungan dan kesegaran manusia:

 

Karbon dioksida adalah gas tempat tinggal kaca dan sumber global warming.

SO2 menyebabkan hujan asam, yang beresiko bagi tanaman dan hewan yang hidup di air, dan juga memperburuk atau menyebabkan penyakit pernapasan dan penyakit jantung, terlebih terhadap anak-anak dan orang tua.

NOx dan VOC berkontribusi memengaruhi tingkat ozon, juga mengganggu dan merusak paru-paru.

Material partikulat memperburuk suasana kota dan pemandangan, dan, bersama dengan bersama dengan ozon, berkontribusi menyebabkan gangguan asma dan bronkitis kronis, terlebih terhadap anak dan orang tua. Partikel yang benar-benar kecil, atau “material partikel halus” diduga menyebabkan emfisema dan kanker paru-paru.

Timbal dapat menyebabkan efek kesegaran yang parah, terlebih bagi anak-anak. Meracuni hawa dan bersifat karsinogen.

Hukum Dapat Membantu Mengurangi Polusi yang Diakibatkan Penggunaan Minyak Bumi

Selama bertahun-tahun, teknologi dan hukum udah menopang mengurangi persoalan yang berkaitan bersama dengan product minyak bumi. Seperti industri yang lainnya, Pemerintah memantau bagaimana minyak diproduksi, disuling, disimpan, dan dikirim ke pasar manfaat mengurangi efek terhadap lingkungan. Sejak tahun 1990, bahan bakar layaknya bensin dan solar udah diperbaiki kualitasnya supaya mereka menghasilkan lebih sedikit polusi pas kita menggunakannya.

Teknologi Dapat Membantu Mengurangi “Jejak” Pengeboran Minyak

Eksplorasi dan pengeboran minyak dapat mengganggu habitat di daratan dan lautan. Teknologi baru udah banyak mengurangi kuantitas dan luas area yang terganggu oleh pengeboran, kadang-kadang disebut “jejak” pengeboran. Satelit, GPS, perangkat penginderaan jauh, dan teknologi seismik 3-D dan 4-D terlalu mungkin untuk mendapatkan cadangan minyak bersama dengan lebih sedikit pengeboran sumur.

Pengeboran horizontal dan directional drilling terlalu mungkin sumur tunggal menghasilkan minyak dari area yang jauh lebih luas. “Jejak” produksi pas ini juga lebih sedikit dibandingkan 30 tahun yang lalu karena pengembangan movable drilling rigs  dan slimhole, rig pengeboran yang lebih kecil.

Ketika minyak di sumur udah tidak ekonomis untuk diproduksi, sumur mesti ditutup hingga jadi susah untuk menyebutkan bahwa sumur berikut pernah ada.

Dalam program rig-to-reefs, sebagian rig lepas pantai tua yang terbalik dan karam di basic laut digunakan untuk terumbu buatan bagi ikan dan kehidupan laut lainnya. Dalam pas enam bulan hingga satu tahun setelah rig digulingkan, rig berikut akan tertutup oleh karang, spons, kerang, dan makhluk laut lainnya.

Jika minyak tumpah ke sungai atau lautan, hal ini dapat membahayakan satwa liar. Ketika berbicara berkenaan “tumpahan minyak,” orang kebanyakan berpikir berkenaan minyak yang bocor dari kapal yang terlibat kecelakaan. Jumlah minyak yang tumpah dari kapal turun secara vital sepanjang tahun 1990, sebagian karena kapal-kapal baru mempunyai lapisan double hull untuk menjaga dari tumpahan.

Perembesan Alamiah adalah Sumber Utama Minyak di Air Laut

Tumpahan minyak dari kapal dan platform lepas pantai merupakan sumber lazim bagi minyak yang ditemukan didalam air laut, tapi banyak pula minyak yang masuk ke air dari rembesan minyak alami yang berasal dari basic laut. Perembesan alami barangkali merupakan sumber “besar” bagi minyak yang masuk ke lingkungan global, tapi rembesan ini lambat, kecil, dan menyebar di area yang luas, dan ekosistem udah beradaptasi dengannya. Hal ini berkebalikan misalnya dibandingkan efek bencana yang disebabkan tumpahan kapal tanker atau kebocoran sumur terhadap area terdampak.

Kebocoran juga berjalan disaat kita pakai product minyak bumi di daratan. Misalnya, bensin kadang-kadang menetes ke tanah disaat orang isi tangki bahan bakar mereka, disaat oli motor dibuang setelah tukar oli, atau disaat bahan bakar merembes dari tangki penyimpanan yang bocor. Saat hujan, tumpahan hanyut ke selokan dan kelanjutannya mengalir ke sungai dan ke laut. Cara lain yang kadang-kadang menyebabkan minyak mencemari air adalah disaat bahan bakar bocor dari perahu motor dan jet ski.

Ketika berjalan kebocoran terhadap tangki penyimpanan atau pipa, product minyak bumi dapat merembes masuk ke tanah. Untuk menahan kebocoran tangki penyimpanan bawah tanah, seluruh tangki yang diperuntukkan untuk bawah tanah semestinya diganti bersama dengan tangki-tangki berlapis ganda.