Hari Aksara Internasional 8 September

Hari Aksara Internasional

Sejarah Hari Aksara Internasional, Menarik!

Setiap tahun, 8 September diperingati sebagai hari aksara internasional. Bagi sebagian orang mungkin cukup asing akan hari tersebut. 

Akan tetapi, sejarah adanya tersebut sangat menarik untuk ditilik lebih dalam lho. Berikut bahasannya!

Sejarah hari aksara internasional

Tepat pada tanggal 8 sampai 19 September 1965, diadakan sebuah konferensi mengenai Pemberantasan Buta Huruf di Teheran Iran. 

Adanya konferensi tersebut guna mewujudkan kepedulian serta mengajak seluruh masa untuk turut serta dalam pemberantasan buta huruf atau buta aksara. 

Ketika konferensi tersebut digelar, pemerintah Iran mengusulkan sebuah ide pada The United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk memberikan sebuah hadiah literasi internasional. 

Dimana hadiah tersebut ditujukan untuk orang-orang yang berjasa dalam memerangi buta huruf. 

Akhirnya, usul tersebut disambut pada sesi ke 14 konferensi umum. Yakni tepat pada tanggal 26 Oktober 1966 diputuskan jika setiap tanggal 8 September akan diperingati sebagai hari peringatan aksara internasional. 

Tujuan peringatan hari aksara internasional

Setiap hari peringatan tentu dibuat dan disepakati dengan tujuan tertentu. Sama halnya dengan peringatan hari aksara tersebut. 

Tujuan dari peringatan hari aksara tersebut ialah guna:

  • Meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pengetahuan aksara akan individu, komunitas juga masyarakat. 
  • Mengingatkan jika upaya intensif guna memberantas buta huruf memang sangat penting untuk dilakukan. 

Jadi kedua tujuan tersebut tentu sangat jelas bukan? Nah, perlu diketahui, peringatan hari aksara internasional pertama kali dilakukan pada tahun 1967. 

Sampai saat ini peringatan hari aksara masih terus dilakukan oleh masyarakat internasional. 

Penghargaan literasi untuk Indonesia

Setiap tahunnya, UNESCO selalu memberikan hadiah kepada masyarakat internasional yang memang berjasa dalam literasi. 

Beberapa penghargaan telah dikeluarkan oleh UNESCO, seperti:

  1. Penghargaan pertama pada tahun 1967-1978. 
  2. Penghargaan Tne Nadezhda K. Krupskaya 1970-1991.
  3. Penghargaan literasi Irak 1989-1991. 
  4. Dan lainnya. 

Lalu, apakah Indonesia pernah mendapatkan penghargaan literasi? 

Tentu saja. Pada 2019, UNESCO memberikan penghargaan terhadap program juga individu yang berjasa dalam hal literasi di dunia. 

Tema yang diambil ialah “Literasi dan Multilingualisme”. Nah Indonesia menjadi salah satu yang menerima penghargaan tersebut. 

Penghargaan tersebut diterima di Bali pada tahun 2019. 

Jadi sejarah mengenai hari aksara internasional memiliki landasan kuat guna memberantas buta aksara. 

Melalui pernyataan tersebut semoga kita semakin menyadari jika pendidikan dan melek akan aksara itu sangat penting dalam kehidupan bersosial. 

Informasi lebih lengkap tentang hari aksara internasional silahkan klik disini