Akhir- akhir ini, akan sangat sulit bagi Anda untuk bersaing di dunia akademis, bisnis maupun karir tanpa skill Bahasa Inggris yang mumpuni .
Memang ada begitu banyak tips untuk dapat menguasai Bahasa Inggris, termasuk belajar Bahasa Inggris secara mandiri (tanpa kursus). Tapi, bergabung di tempat kursus masih menjadi opsi utama dengan berbagai kelebihannya.
Di kota besar, Anda bisa dengan mudahnya menemukan lembaga les Bahasa Inggris. Namun , jangan asal memilih tempat kursus, guys.
Karena setiap lembaga kursus menawarkan fasilitas, fitur belajar dan kualitas materi yang sangat beragam .
Ingat customer adalah raja. Anda tidak boleh enggan menanyakan hal-hal penting di awal, sebelum akhirnya Anda membakar uang Anda, karena setelah mengeluarkan sejumlah uang, skill Bahasa Inggris Anda tak kunjung meningkat. Tentu, itu bukan hal yang Anda inginkan, bukan?
Anda harus kritis untuk mendapatkan lembaga kursus yang sangat ideal agar dapat membantu Anda menguasai Bahasa Inggris.
Setelah berpuluh tahun menggeluti bidang Pelatihan Bahasa Inggris, kami berjumpa dengan jutaan English learners di seluruh pelosok tanah air, lalu kami menyimpulkan, ada 10 hal yang TIDAK BOLEH Anda lewati untuk ditanyakan ke front officer/receptionist lembaga kursus untuk pencapaian terbaik Anda. Baca sampai selesai, jangan sampai menyesal lho
- Mempunyai izin operasional dari Dinas Pendidikan
Kami menempatkan point ini di urutan pertama. Bagaimana tidak, lembaga les tanpa izin operasional dari Dinas Pendidikan adalah tempat kursus illegal. So, jangan malu-malu menanyakan hal ini. Biasanya, tempat-tempat kursus yang sudah mendapat izin operasional, akan memajang sertifikat izin operasionalnya di front office. Jika staf front office menjawab “izinnya sedang diproses, Pak/Bu”. Saran kami untuk segera mencari tempat kursus lain saja.
- Mempunyai Kurikulum dan buku panduan sesuai standar
Bagaimana mungkin Anda dapat mencapai target pencapaian, sementara lembaga tidak menyediakan parameter pencapaian berupa kurikulum. “Memang ada ya lembaga Pendidikan yang tidak memiliki kurikulum?”, mungkin itu yang terbesit di fikiran Anda saat ini. Jawabannya ada. Penyebabnya bervariasi, bisa jadi lembaga tersebut masih baru, sehingga belum optimal dalam penyusunan kurikulum, atau memang sengaja tidak menyediakan. Alasan yang kedua memang terdengar aneh, namun begitulah adanya. Lembaga yang tidak menyediakan kurikulum sendiri biasanya tidak terlalu memikirkan kualitas pengajaran. Sehingga kegiatan belajar yang berlangsung biasanya tidak terstruktur, evaluasi siswa, target pencapaian dll tidak terlalu menjadi prioritas, bagi mereka : “yang penting belajar”. Hmmmm…… Cara termudah untuk mengetahui hal ini adalah dengan bertanya “Boleh saya melihat kurikulum, module dan buku panduan belajarnya?”
- Memiliki para pengajar professional (bersertifikasi pengajar Bahasa Inggris)
“Pengajarnya dari mana saja ya? Sertifikasinya bagaimana?” Pertanyaan seperti diatas tidak kalah penting untuk ditanyakan. Pengajar adalah orang yang akan selalu kita jumpai selama aktif kursus, bagian terpenting dalam aktifitas belajar. Pengajar yang ideal adalah pengajar lulusan Bahasa Inggris yang memiliki sertifikat TOEFL atau semacamnya dengan standar nilai yang baik. Namun bagi kami, tidak terlalu penting jika pengajar bukan berasal dari jurusan Bahasa Inggris, selama sang pengajar memang terlatih, bersertifikat, dan dapat menjalankan standar pengajaran.
- Mempunyai NPSN dari Kemendikbud (sehingga sertifikat kelulusan yang Anda terima, memiliki value yang kuat)
NPSN dulu disebut NIlek Nasional, merupakan nomor pokok yang menunjukkan bahwa lembaga sudah terdaftar di Kementerian Pendidikan R.I, sehingga sertifikat yang diterima oleh lulusannya dapat memiliki value untuk keperluan akademis maupun karir.
- Menyediakan program belajar yang Anda inginkan
Setidaknya ada 2 model belajar yang umumnya disediakan lembaga kursus, yaitu reguler dan privat. Reguler adalah program kursus yang berlangsung di kelas dengan jumlah peserta lebih dari 5 orang (large class). Sedangkan privat yaitu program kursus dengan 1 guru 1 murid, aktifitas belajar privat biasanya lebih fleksibel, bisa berlangsung di lembaga, atau bisa juga di lembaga les . Semakin berkembangnya jaman, kini beberapa lembaga menawarkan model belajar lain, yaitu online class. Tidak perlu bingung mengambil program yang mana, Anda hanya perlu menyesuaikan dengan kebutuhan Anda. Justru yang terpenting adalah, lembaga menyediakan model belajar yang Anda inginkan atau tidak. Untuk lebih detail mengenai model belajar di lembaga kursus, bisa kesini : les privat jogja
- Speaking focus dan native speaker
Jika Anda ingin melatih kemampuan komunikasi , Anda juga perlu memastikan apakah lembaga menyediakan native speakers. Jika yang diajarkan hanya seputar grammar, structure, dll itu hanya akan membuang waktu dan biaya saja. Pilihlah lembaga les yang mengutamakan pada kemampuan berbicara. Karena tujuan Anda mengikuti kursus adalah agar terbiasa dalam menggunakan Bahasa Inggris, bukan? Terkecuali Anda mengambil program kursus Test Preparation.
- Menyediakan fasilitas dan fitur belajar lengkap untuk mendukung dan memudahkan Anda dalam proses pembelajaran
Misal : Free Trial, Make up class, Final Test, Counselling, English Community, Extra Program, Online Forum dll.
FREE Trial atau Coba Gratis adalah fasilitas yang biasanya disediakan oleh lembaga untuk calon peserta kursus. Agar peserta kursus dapat melihat metode belajar, materi, atmosfer kelas, dll.
Make up class adalah istilah yang digunakan untuk kelas pengganti, yang berfungsi untuk mengisi ketertinggalan materi jika Anda tidak hadir pada sesi tertentu.
Tidak ada salahnya, jika Anda menanyakan point point diatas sambil menanyakan fitur-fitur belajar yang lain , seperti Counselling, English Community, Extra Program, Online Forum dan lain-lain.